Senin, 11 Februari 2019

Ketika Aku Rapuh


Pujian membunuh
Harapan runtuh
Semangat luruh
Dalam sekejap, aku jadi rapuh

Mamaku berkata, tak apa apa
Rapuhku ini peringatan Allah kalau aku bukan apa apa
Hanya segumpal tanah yang diberi nyawa
Kecil, remeh, tak punya daya

Aku bilang aku ingin mati saja
Sungguh mati lebih baik bagiku daripada jadi beban orang orang tercinta
Sungguh tak dilahirkan lebih baik bagiku daripada bikin malu orangtua
Aku kehilangan diriku yang dulu gigih dan penuh asa

Mama tersenyum, matanya berkaca-kaca
Kamu anakku, katanya
Orangtua takkan pernah malu terhadap anak yang dibesarkannya
Anak yang dibesarkannya berhasil berjuang sampai titik ini, orangtua mana yang tak bangga?

Air mata melimpah ruah membasahi pipiku
Di saat kurasa diriku tiada guna, hanya orangtua yang tetap berada disisiku
Bangkitlah, anakku, katanya sambil mengelus pipiku
Jangan sia siakan perjuanganmu
Kuyakin kelak kau akan jadi orang yang bermanfaat bagi orang di sekitarmu








Tidak ada komentar:

Posting Komentar